Laman

Kamis, 05 Januari 2012

AWALUDDIN MAARIFATULLAH

Permulaan dalam beragama (Islam) itu,mengenali Allah.. demikianlah maksud dari judul tulisan ini.

Syukur Alhamdulillah kepada Allah yang maha Esa dan diiringi dengan selawat dan salam kepada junjungan besar kita Nabi Muhamad s.a.w utusan Allah kepada seisi alam.

Mengenal Allah ?

Nampaknya terlalu wajar untuk diketahui,sebab sebagaimana yang telah kita pelajari dalam mata pelajaran Agama,sewaktu pendidikan Sekolah Dasar dahulu,yaitu mengenal Allah itu,dapatlah kita mengenal melalui sifat-sifat-NYA,serta dari nama-namaNYA yang indah (99 Asma Ulhusna).Tapi sudahkah memadai?

Namun hakikatnya setiap manusia itu mempunyai naluri untuk berusaha mencari dan mengenal akan Zat Tuhan.Namun kenyataanNYA,usaha itu seringkali tersesat.Mengapa begitu? Ini karena Zat tuhan itu memang jauh di luar jangkauan akal manusia,dan dilarang memikirkanNYA.Namun kewujudan Allah merupakan kebenaran utama,dan hakikat yang tak dapat diragukan lagi,malahan sesuatu hakikat yang sangat nyata, ia dengan jelas disaksikan oleh fitrah yang sejahtera ,dan dibuktikan oleh akal yang waras,hati yang terjaga bersih,dan diterangkan juga oleh ilmu pengetahuan(sains) ,wahyu (Al Quran) dan sejarah peradaban manusia.

Sekiranya hakikat yang sangat besar ini masih tidak kelihatan kepada setengah manusia,ini samalah seperti kata pepatah,karena terlalu terang maka tidak kelihatan.Sementara itu Allah sudah pun memperkenalkan “diri NYA “ dalam kitab suci, kalam Ilahi ,kata kata yang paling banyak dalam Al Quran adalah perkataan Allah,tidak kurang 3.326 kali,pemahaman yang lebih baik adalah dengan mengambil sebanyak-banyaknya ayat ayat tentang Allah kemudian barulah kita boleh mentafsirkannya dengan sempurna,saling melengkapi.Ini karena Al Quran adalah informasi yang saling melengkapi dan saling menjelaskan antara ayat ayatnya,tidak ada pertentangan didalamnya. 


Tidak khusyuk ini termasuk Apa yang dikatakan lalai dalam sholat ,firman Allah:"Maka kecelakaanlah bagi orang-orang solat, (iaitu) orang-orang yang lalai dalam sholatnya." [Surah al-Ma'un : ayat 4-5] ,astaghfirullah ‘aladzim….Padahal dalam ibadah sholat inilah yang menjadi salah satu hal penting untuk melihat zahir dan bathin kewujudanNYA ,yangmana Allah sedang berhadap-hadapan degan kita.Penegasan Allah tentang kewajiban mengenal-NYA,berulang kali di firmankan dalam Al Quran Nur Karim:

“Ingatlah! Sesungguhnya bagi Allah jua segala yang ada dilangit dan yang ada di bumi dan bahwa mereka yang menyembah sesuatu yang selain Allahsebagai sekutuNYA,mereka tidak menurut (sesuatu keyakinan) ,mereka hanya menurut sangkaan semata mata ,mereka hanyalah orang orang yang senantiasa berdusta” (surah Yunus,ayat 66)

“Dan sangkaan kamu yang demikian ,yang kamu sangka terhadap Tuhan kamu,itulah yang telah membinasakan kamu(dengan sangkaan kamu yang salah itu) maka menjadilah kamu dari orang orang yang rugi” ( surah Fusilat,ayat 23 )


Bukti tentang adanya Sang Pencipta bukanlah sesuatu yang berada diluar diri manusia ,tetapi fitrah (pembawaan),yang mana setiap dari manusia itu semua sudahpun dilahirkan dalam keadaan Fitrah tadi yang telah diciptakan Allah kepada manusia. Suatu perasaan alami yang dapat mengenal dengan mendalam apa yang ada disebalik,dan menggerakkan seisi alam yang terbatas ini,yaitu sesuatu yang tak terbatas,yang berkuasa terhadap segalanya,mengendalikan semua urusan,yang diharap dan ditakuti,selalu diagungkan dan dijadikan tujuan.Inilah perasaan yang memancar dari diri manusia yang paling dalam,yang *Jati Dirinya* sangat diperlukan dalam menempuh kehidupan ini,disamping hal otak,instinct dan lainnya.

Firman Allah::” Dan berapa banyak tanda-tanda kekuasaan Allah di langit dan di bumi yang mereka menyaksikannya berulang-ulang kali semasa mereka pagi dan datang, sedang mereka tidak juga menghiraukan dan memikirkannya.”(Surah Yusuf,ayat 105).

Firman Allah SWT:

“Patutkah mereka (bersikap demikian)tidak mahu memikirkan isi Al Quran,kalaulah Al Quran itu (datangnya) bukan dari sisi Allah nescaya mereka akan dapati perselisihan yang banyak di dalamnya” (surah An Nisa ayat 82)

Terjemahan adalah salah satu cara untuk menyerap makna yang terkandung di dalam bahasa Al Quran,dan itu belum menyalurkan seluruh makna yang terkandung dalam kehendakNYA. Kita hanya akan merasakan makna yang lebih tinggi apabila menterjemahkannya dalam kehidupan sehari hari,berupa amalan.

Dengan demikian marilah kita sama sama memohon kepadaNYA,agar senantiasa diberiNYA tuntunan,petunjuk ,dipermudahkan dalam segala hajat kita.Dan sama sama kita memohon perlindungan padaNYA, dari penyusupan laknatullah Syaitan ,yang selalu mencari jalan untuk melemahkan Iman seorang hamba Allah,yang berniat mendekati Allah,tatkala syaitan coba melemahkan Hati seorang muslim itu .Seandainya seorang muslim itu ditimpa ujian ujian dari Allah,sehingga tidak lagi berfikir bahwa disebalik semua ujian itu Allah hendak memberinya satu Hikmah yang berharga,dan inilah tanda yang menyebabkan hati itu tidak khusyuk lagi kepada Allah yang ditujunya,dia berusaha juga untuk menjauhkan kedekatan Hati seorang hamba itu dari mendekat kepadaNYA .Karena syaitan pun mampu memohon kekuasaan Allah,ia mampu masuk melalui fikiran,melalui darah,melalui sholat,melalui haji,melalui mulut ulama,melalui ahli fiqh, ahli tassauf dll kecuali hanya kepada orang yang senantiasa BERSERAH kepada ALLAH SWT,dan senantiasa menuntut keridhoanNYA.


Dan dengan usaha yang bersungguh sungguh,kita memohon kepada Allah agar hati ini senantiasa Khusyuk,memohon agar dipermudahkan dalam mencari hikmat hikmat(rahasia) dari kitab suci Al Quran,Al Hadis,hikmat dari reality disekitar kita,dari ibadah Sholat,dari doa,dari Zikir ,dari tafakur, pergaulan,dari pengalaman,dari keseharian dan juga dari diri kita sendiri.Adakah yang lebih penting untuk kita fikirkan,selain Allah ?,selain tuntunan Allah?,selain petunjuk Allah? .Adakah dari kita enggan meng-ESA-kan Allah? menghayati Asma-asma Allah?,sebagai salah satu simbol ke Tauhid an kita padaNYA.Maka dari itu bermulalah kita semampunya,perlahan lahan kita singkap tirai yang masih menyelubungi hati satu persatu ,dengan ketaqwaan,dan yang paling penting menjaga Nawaitu,meluruskan Niat,menyempurnakan Ikhtiar,demi tercapai keridhoanNYA,dan senantiasa merasakan hidup "berdamping" denganNYA.Juga kita berharap, Insya Allah ,Dia akan memperkenalkan diriNYA pada kita,Bertambah mantaplah iman(keyakinan) kita,menjadi mukmin sejati,muslim yang dihormati,Berjaya diduniawi,Bahagia di akhirat nanti. Subhanallah.. .


Maka dari itu Carilah!…..Fikirlah!………..Renungkanlah !!!!



“Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang shalih dan berkata : ”Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.” {Fushshilat: 33}

Tidak ada komentar:

Posting Komentar